SELAMAT DATANG di BLOG saya. SEMOGA BERMANFAAT

Rabu, 10 April 2013

Laporan Pendahuluan Masa Nifas


LAPORAN PENDAHULUAN
MASA NIFAS

I.         PENGERTIAN
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil, lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu. Nifas dibagi dalam 3 periode:
1.      Puerperium Dini
Yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan
2.      Puerperium Intermedial
Yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetial yang lamanya 6-8 minggu.
3.      Remote Puerperium
Adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi.

II.      Perubahan-Perubahan Dari Alat Badan Pada Masa Nifas
Dalam masa puerperium terdapat 2 kejadian penting yaitu Involusi Uterus dan Laktasi.
Involusi Alat-alat Kandungan
1.      Uterus
Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil, sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil.
Involusi
Tinggi Fundus Uterus
Berat Uterus
Bayi lahir
Uri lahir
1 minggu
2 minggu
6 minggu
8 minggu
Setinggi pusat
2 jari dibawah pusat
Pertengahan pusat simfisis
Tidak teraba diatas simfisis
Bertambah kecil
Sebesar normal
1000 gram
750 gram
500 gram
350 gram
50 gram
30 gram
2.      Bekas Implantasi Uri
Pada permulaan nifas bekas plasenta mengandung banyak pembuluh darah besar yang tersumbat oleh thrombus. Placenta bed mengecil karena kontraksi dan menonjol ke kavum uteri. Sesudah 2 minggu uterus sebesar 3-4 cm dan pada akhir nifas 1-2 cm.
3.      Pembuluh Darah Rahim
Setelah proses persalinan tidak diperlukan lagi peredaran darah yang banyak sehingga arteri harus mengecil lagi dalam nifas.
4.      Cervix dan Vagina
Beberapa hari setelah persalinan ostium externum dapat dilalui 2 jari, pada akhir minggu pertama hanya dapat dilalui 1 jari saja. Pada cervix terbentuk sel-sel otot baru. Setelah involusi selesai, ostium externum pada umumnya lebih besar dan tetap ada retak-retak dan robekan pada penggirnya terutama pinggir samping. Karena robekan kesamping ini akhirnya terbentuk bibir depan dan bibir belakang dari cervix.
Vagina lambat laun mencapai ukuran-ukurannya yang normal. Pada minggu ke 3 postpartum rugae mulai tampak kembali.
5.      Dinding Perut dan Peritoneum
Dinding perut biasanya akan pulih kembali dalam 6 minggu.
6.      Saluran kencing
Kandung kencing dalam masa puerperium kurang sensitive dan kapasitas bertambah, sehingga kandunbg kencing penuh atau sesudah kencing masih tinggal urine residual
Dilatasi ureter dan pyelum akan normal kembali dalam waktu 2 minggu.
7. Ligamen-Ligamen
Ligamen, Fasia dan Diafragma Pelvis yang meregang pada waktu persalinan, setelah bayi lahir secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali. Untuk memulihkan kembali sebaiknya dengan latihan-latihan dan gyimnastik pasca persalinan.
8. Lochea
Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari kovum uteri dan vagina dalam masa nifas.
a.       Lochea Rubra: berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks caseosa, lanugo dan makonium, berlangsung 2 hari pasca persalinan
b.      Lochea Sanguinolenta: berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, berlangsung hari ke 3-7 pasca persalinan.
c.       Lochea Serosa: berwarna kekuningan, berlangsung pada hari ke 7-14 pasca persalinan.
d.      Lochea Alba: berwarna putih, berlangsung setelah harti ke 14 pasca persalinan
v  Pengeluaran lochea yang menunjukkan keadaan abnormal:
a.       Perdarahan berkepanjangan.
b.      Pengeluaran lochea tertahan (lochea statika).
c.       Lochea purulenta, berbentuk nanah.
d.      Rasa nyeri yang berlebihan
e.       Dengan memperhatikan bentuk perubahan dapat diduga adanya kelainan.
f.       Terdapat sisa placenta yang merupakan sumber perdarahan.
g.      Terjadi infeksi intra uteri.

B.     Laktasi
Keadaan buah dada pada 2 hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam kehamilan. Pada waktu ini buah dada belum mengandung air susu, melainkan colostrum. Colostrum adalah cairan kuning yang terdiri dari albumin, colostrum lebih banyak mengandung protein dan garam, gulanya sama tetapi lemaknya berkurang dibanding dengan air susu.
Sebab-sebab Laktasi:
Progesteron dan estrogen yang dihasilkan placenta, merangsang pertumbuhan kelenjar-kelenjar susu, sedangkan progesteron merangsang pertumbuhan saluran kelenjar. Setelah placenta lahir, maka LTH dengan bebas dapat merangsang laktasi. Lobus posterior hipofise mengeluarkan oxytocin yang merangsang pengeluaran air susu. Pengeluran air susu adalah refleks yang ditimbulkan oleh rangsangan penghisapan puting susu oleh bayi. Rangsangan ini menuju ke hipofise dan menghasilkan oxytocin yang menyebabkan buah dada mengelurkan air susu.
Pada kira-kira hari ke 3 postpartum, buah dada menjadi besar, keras dan nyeri. Hal ini merupakan tanda permulaan sekresi air susu dan jika areola mamae dipijat keluarlah cairan putih dari susunya.
Susunan air susu:
-          Protein 2 %
-          Lemak 5 %
-          Gula 8 %
-          Garam 0,2 %
v  Perubahan-perubahan pada kelenjar mamae, yaitu:
a.       Proliferasi jaringan pada kelenjar-kelenjar, alveoli dan jaringan lemak bertambah.
b.      Keluar cairan susu jolong (colostrum) dari duktus lactiferus berwarna kuning putih susu.
c.       Hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam, dimana vena-vena berdilatasi sehingga tampak jelas.
d.      Setelah persalinan, pengaruh supresi estrogen dan progesteron hilang, maka timbullah pengaruh hormon laktogenik (LH) atau prolaktin yang akan merangsang air susu. Disamping itu, pengaruh oksitosin yang menyebabkan mio epitel kelenjar susu berkontraksi sehingga air susu keluar. Produksi akan banyak sesudah 2-3 hari pasca persalinan.

III.   PERAWATAN PASCA PERSALINAN
1.      Mobilisasi
Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus istirahat, tidur terlentang selama 8 jam pasca persalinan kemudian boleh miring kiri- miring kekanan. Pada hari ke 2 diperbolehkan duduk, hari ke 3 jalan-jalan dan hari ke 4 atau ke 5 diperbolehkan pulang. Mobilisasi bergantung pada komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka-luka.
2.      Diet
Makanan ibu nifas harus bergizi dan cukup kalori. Sebaiknya makan-makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayur-sayuran dan buah-buahan.
3.      Miksi
Kencing dapat dilakukan sendiri dan dalam waktu secepatnya. Kadang-kadang wanita mengalami sulit kencing dan sebaiknya dilakukan kateterisasi.
4.      Perawatan Payudara
Perawatan mamae telah dimulai sejak wanita hamil agar putting susu lemas, tidak lemas dan kering sebagai persiapan untuk menyusui bayinya.
5.      Pemeriksaan Pasca Persalinan
Pemeriksaan post natal, antara lain meliputi:
a.       Pemeriksaan umum: tekanan darah, nadi, keluhan, dsb.
b.      Keadaan umum: suhu badan, selera makan, dll.
c.       Payudara: ASI, puting susu.
d.      Dinding perut, perineum, kandung kemih, rectum.
e.       Secret yang keluar, misalnya lochea, Fluor Albus.
f.       Keadaan alat-alat kandungan.

IV.             NASEHAT IBU POST NATAL
Nasehat untuk ibu post natal:
1.      Sebaiknya bayi disusui
2.      Melakukan senam nifas
3.      Untuk kesehatan ibu, bayi dan keluarga sebaiknya melakukan KB untuk menjarangkan anak.
4.      Bawalah bayi anda untuk memperoleh imunisasi.

DAFTAR PUSTAKA

& Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta : Media Aeuculapius
& Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC
& Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC



Tidak ada komentar:

Posting Komentar